{"id":650,"date":"2023-05-08T10:02:55","date_gmt":"2023-05-08T03:02:55","guid":{"rendered":"https:\/\/ideya.web.id\/?p=650"},"modified":"2023-05-08T10:02:55","modified_gmt":"2023-05-08T03:02:55","slug":"perbedaan-role-user-di-wordpress","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/ideya.web.id\/perbedaan-role-user-di-wordpress\/","title":{"rendered":"Perbedaan Role User di WordPress"},"content":{"rendered":"<p>WordPress adalah platform blogging yang sangat populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. WordPress memiliki banyak fitur yang memudahkan pengguna untuk membuat website dengan mudah.<\/p>\n<p>Dalam mengelola konten di website mungkin kita ingin ada orang atau pengguna lain yang membantu Anda untuk menulis atau sekadar menyunting post, maka terlebih dulu Anda harus memahami role user WordPress. Anda bisa memberi akses pada pengguna lain untuk login ke dashboard admin WordPress Anda, dan mulai mengerjakan konten.<\/p>\n<p><a href=\"https:\/\/ideya.web.id\/blog\/manfaat-dan-keunggulan-menggunakan-wordpress\/\">Manfaat dan keunggulan menggunakan WordPress<\/a><\/p>\n<p>Role di WordPress adalah peran atau level akses yang diberikan kepada pengguna di situs web WordPress. Ada lima jenis role standar di WordPress, yaitu Administrator, Editor, Author, Contributor, dan Subscriber. Setiap role memiliki hak akses dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan Perbedaan Role User di WordPress dan detail tentang masing-masing role:<\/p>\n<h4>1. Administrator<\/h4>\n<p>Administrator adalah role dengan hak akses paling tinggi di WordPress. Seorang administrator memiliki kontrol penuh atas situs web dan dapat melakukan semua tugas yang terkait dengan pengelolaan situs, seperti mengubah tema, menambahkan atau menghapus plugin, mengedit halaman atau posting, mengelola pengguna, dan lain sebagainya.<\/p>\n<h4>2. Editor<\/h4>\n<p>Editor adalah role dengan hak akses yang lebih rendah daripada Administrator. Seorang editor dapat mengedit, menghapus, dan mempublikasikan posting dan halaman. Mereka juga dapat mengelola dan mengedit postingan pengguna lain, termasuk menambahkan atau menghapus tag atau kategori.<\/p>\n<h4>3. Author<\/h4>\n<p>Author adalah role dengan hak akses yang lebih rendah dari Editor. Seorang author dapat membuat dan mengedit posting atau halaman mereka sendiri. Mereka juga dapat menambahkan kategori dan tag ke postingan mereka sendiri.<\/p>\n<h4>4. Contributor<\/h4>\n<p>Contributor adalah role dengan hak akses yang lebih rendah dari Author. Seorang contributor dapat membuat dan mengedit postingan atau halaman mereka sendiri, tetapi mereka tidak dapat mempublikasikannya. Mereka harus meminta seorang editor atau administrator untuk mempublikasikan postingan mereka.<\/p>\n<h4>5. Subscriber<\/h4>\n<p>Subscriber adalah role dengan hak akses yang paling rendah di WordPress. Seorang subscriber hanya dapat mengakses halaman profil mereka sendiri dan tidak memiliki hak akses untuk mengedit atau membuat postingan atau halaman.<\/p>\n<p>Perlu diingat bahwa role di WordPress dapat dikustomisasi atau disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Misalnya, Anda dapat menambahkan role khusus untuk penulis tamu atau kontributor proyek tertentu. Anda dapat melakukan ini dengan menggunakan plugin pihak ketiga atau memprogram sendiri.<\/p>\n<p>Dalam kesimpulan, role di WordPress adalah peran atau level akses yang diberikan kepada pengguna di situs web WordPress. Ada lima jenis role standar di WordPress, yaitu Administrator, Editor, Author, Contributor, dan Subscriber. Masing-masing role memiliki hak akses dan tanggung jawab yang berbeda-beda.<\/p>\n<p>Referensi sumber lain : <a href=\"https:\/\/wordpress.org\/documentation\/article\/roles-and-capabilities\/\" target=\"_blank\" rel=\"noopener\">Roles and Capabilities \u2013 WordPress.org Documentation<\/a><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>WordPress adalah platform blogging yang sangat populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. WordPress memiliki banyak fitur yang memudahkan pengguna<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":672,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[3],"tags":[58,60,61,59,62,4],"class_list":["post-650","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-blog","tag-administrator","tag-author","tag-contributor","tag-editor","tag-subscriber","tag-wordpress"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/650","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=650"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/650\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/672"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=650"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=650"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/ideya.web.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=650"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}